Senin, 03 Oktober 2011

Pendidikan Masa Kecilku


Bismillahirrahmanirrahim.
Semoga cinta kasih Allah SWT. Selalu menyertai dan melindungi kedua orang tua saya, terutama ibunda tercinta.

Pendidikan Masa Kecil yang Berkesan- Tugas Pendidikan Karakter
  • Kejujuran
Dulu saat masih duduk di kelas 1 SD, ibu selalu member uang 1000 rupiah untuk ditabungkan ke bu guru sebagai tabungan wajib rutin. Waktu itu bagi saya, jumlah uang segitu sangat besar, waktu uang saku saya hanya 400 rupiah.
Waktu itu karena kenakalan saya, saya sangat suka jajan. Pagi hari sebelum kelas dimulai, uang jajan saya sudah habis saya pakai untuk beli kue.
Saya masih ingat, waktu itu sedang promo permen baru – marbels. Ketika uang saya sudah habis, saya berpikir, “Pinjam uang tabungan dulu ah, besok saya ganti.”. akhirnya uang tabungan pun ludes untuk beli permen.
Ketika pulang sekolah, ibu bertanya,”tadi uang nya sudah ditabungkan ?”. saya pun menjawab sudah, tapi Ibu tahu bahwa di buku tabungan tidak ada tanda tangan dari Bu Guru,
Akhirnya Ibu marah besar, saya dimarahi, diomeli, dipukul sampai saya menangis terisak-isak.
Saya sampai bersembunyi di bawah kolong tempat tidur sambil menciumi kaki ibu.

Sebetulnya ibu tidak marah karena jumlah uangnya, karena uang 1000 tidak ada apa-apanya dibandingkan ketidak jujuran saya,
Ibu takut, jika sejak kecil saya sudah belajar tidak jujur dan berbohong pada orang tua, bagaimana jika sudah besar nanti. Waktu itu tidak ada ampun dari Ibu bagi saya, Ibu sangat marah, harusnya waktu itu saya minta langsung pada beliau jika saya ingin jajan.

Pelajaran berharga yang saya ambil dari kejadian ini, Ibu sangat tidak suka jika anaknya berbohong, tidak jujur, dan tidak dapat melaksanakan amanah dengan baik.

Ibu- malaikat saya, selalu mengajarkan agar saya menjadi anak yang jujur,terbuka kepada orang tua, dan menjaga amanah dengan baik. Ibu – orang terbijak yang pernah saya temui. ^^

  •  Berbakti kepada Orang Tua
Pernah suatu kali ketika ibu menasihati saya, saya mengomel sambil menirukan gaya bicara ibu. Lalu ibu tahu, saya pun dimarahi habis-habisan. Saya dikunci di luar rumah oleh Ibu, tidak boleh masuk sampai Bapak pulang kerja.Saya menangis, sambil mengomel betapa jahatnya Ibu.
Ibu sampai menangis waktu itu, betapa saya sangat menyakiti hatinya, kata beliau.

Ibu juga sampai mendiamkan saya berhari-hari, saya sungguh menyesal. Sampai saya mencium kakinya sambil meminta maaf.

Sampai saat ini pun, saya sangat tidak berani membantah ucapan beliau, apalagi membentaknya. Saya betul-betul menyesal atas kejadian tersebut.
Saya sangat menyayangi ibu, apalagi sejak saya merasakan hidup jauh dari orang tua, betapa saya sadar saya sudah terlalu banyak menyakiti beliau.

Maafkan saya Ibu, Bapak, semoga Allah SWT. Menyayangi dan membalas semua amal ibadah Ibu dan Bapak. Amin ya Rabb..

2 komentar:

  1. hem.... emg dri kecil ud bandel yach... -_-!



    <'KING'>

    BalasHapus
  2. @ Executive Informatics : iya, belajar terus untuk menjadi yang lebih baik ^^

    BalasHapus